Begitu jarang orang
yang semangat untuk menggapai tujuan,
Dan senantiasa
bersabar,
Melainkan ia pasti
menang dengan harapan.
Di dalam buku ini, pembaca akan mendapat nasihat
secara menyeluruh tentang kehidupan di dunia. Buku ini berjaya memaparkan
kesyumulan agama islam dan keindahan hidup beragama. Bermula dengan nasihat
mengenai akidah yang merupakan pondasi segalanya, jika benar akidah seorang
hamba itu, maka benarlah hal yang lainnya juga buat si hamba. Orang yang
beriman, mempunyai kedudukan yang istimewa. Syeikh mengatakan:
“Alangkah bahagianya
hati ini dengan kaum mukminin pilihan. Alangkah rindunya diriku dengan
orang-orang yang tulus lagi berbakti. Mereka adalah orang-orang yang hatinya
makmur dengan makrifatullah dan kecintaan kepada Allah, lisan mereka basah
dengan zikir dan pujian kepadaNya. Dengan keimanan hakiki ini mereka
mendambakan rasa santun, kasih sayang, dan sikap saling menasihati ada di
tengah-tengah manusia. Yang dengannya, mereka menjauhi akhlak tercela,
sebagaimana Islam memerintahkan mereka untuk berakhlak mulia.”
Seterusnya, dijelaskan faedah-faedah kewajipan
yang dipertanggungjawabkan ke atas manusia seperti, solat, puasa, zakat, haji,
kejujuran, amanah dan lainnya. Buku ini juga membahaskan tentang tugas para
ulama, mukjizat Al-quran dan Al-Hadits dalam penemuan-penemuan ilmiah, anjuran
akhlak mulia, menunaikan hak anak dan orang tua, hubungan antara takdir dan
sebab (ikhtiyar), kesempurnaan Islam, kepentingan niat, bukti-bukti ketuhanan
Allah, kaedah-kaedah penting dalam Islam dan sebagainya.
Justeru, dalam buku ini, penulis membawakan
berbagai macam tulisan. Beliau tidak hanya menampilkan sebuah permasalahan
sahaja, namun membawa beberapa permasalahan. Seterusnya, buku ini tidaklah
hanya ditujukan kepada lapisan masyarakat tertentu. Akan tetapi bersifat
menyeluruh bagi seluruh lapisan masyarakat; para ulama, penuntut ilmu dan umat
manusia secara umum. Yang menjadi keistimewaan buku ini seperti yang telah
dijelaskan di awal, buku ini menghimpunkan dilalah (kandungan makna) yang
kuat, ungkapan tulus, sekaligus menggugah perasaan pembaca dan mengingatkan
akan berbagai kenikmatan Allah yang ia dapatkan. Dan terlebih istimewa apabila
di setiap nilai makna yang dipersembahkan di dalam buku ini dihiasi dengan
dalil-dalil dari Al-Quran dan As-Sunnah serta ucapan ulama salaful ummah.
Sebelum mengakhiri, dikongsikan cebisan dua kisah
yang disajikan di dalam buku ini untuk kita ambil ‘ibroh iaitu kisah si kaya
dan si miskin dengan sahabatnya.
Kisah Pertama: Orang
Kaya dan Sahabatnya
Dahulu ada seorang yang kaya raya yang Allah Ta’ala
telah berikan kepadanya berbagai macam harta baik berupa tanah, wang dan
perbendaharaan dunia lainnya yang melimpah.
Pada waktu itu ia memiliki seorang sahabat yang
dikenali suka memberi nasihat dan berilmu. Ia berkata kepada sahabatnya
tersebut seraya mengeluhkan kepadanya:
“Tidakkah
engkau melihat kekayaan dan harta melimpah yang ada pada diriku?
Orang-orang seakan
sepakat bahawa siapa yang keadaanya demikian, maka ia mendapatkan kebahagiaan
dunia, kehidupan yang nyaman dan kegembiraan.
Sedangkan aku, dengan
harta yang melimpah yang aku miliki tidak mendapatkan beberapa hal yang mereka
sebutkan itu, akan terus berpindah dari kesedihan kepada kekotoran, aku belum
mendapatkan kenikmatan sesungguhnya dalam kehidupanku.
Maka aku ingin engkau
membimbingku wahai sahabatku kepada kehidupan bahagia dan kenyamanan dalam
kehidupanku.”
Lalu sahabatnya tersebut berkata, “…..”
Kisah Kedua: Orang
Miskin dan Sahabatnya
Dahulu ada seorang fakir yang berkepanjangan
kefakirannya. Dan tersisa padanya sifat-sifat baik manusia.
Lalu ia mengadukan keaadannya itu kepada
sahabatnya yang dikenal suka memberi nasihat dan pendapat yang bagus. Ia berkata:
“Sungguh, engkau
telah mengetahui kondisiku dalam kekurangan, dan aku terus menerus dalam
keadaan fakir. Oleh kerana itu, aku mohon nasihat yang dapat meringankan
sebagian kesedihan yang aku dapati, yang sentiasa menyelimuti diriku baik siang
maupun malam. Dan itu semakin menambah sakit kefakiran, keburukan dan kesulitan
yang aku dapati.”
Maka sahabatnya itu berkata kepadanya, “…..”
………………………………………
Nasihat terbaik dari sahabat si kaya dan fakir
dipaparkan dan dibahaskan di dalam buku ini. Ambillah pelajaran dari dua kisah
ini dengan membaca dan menghayati isi kandungan buku ini. Secara umum,
dikongsikan cebisan nasihat dari dua kisah tersebut:
Duhai alangkah
menyedihkan…. Orang yang telah diberi bagian dari dunia lalu mereka merugi
darinya. Mereka telah diberi sebab-sebab untuk menggapai kebaikan, namun mereka
tidak menggunakannya. Telah dianugerahkan kepada mereka kelebihan yang
bermacam-macam, namun mereka tidak bisa memanfaatkannya!
Kemudian ketahuilah,
wahai hamba yang fakir, bahawa penyakit terbesar yang pasti mendatangkan
kesedihan dan kegalauan, menjatuhkan sifat manusiawi dan kebebasannya ialah,
bergantungnya ia kepada sesama makhluk, memohon, menghinakan diri dan berharap
kepada mereka, serta serakah akan yang ia dapatkan dari mereka.
Peracayalah, buku ini bisa mengantarkan kita untuk
menjadi seperti harapannya si kaya dan si fakir!
Selamat mengambil faedah yang banyak melalui buku
hebat ini!
Love,
Intan Mohammadi,
Pandan Indah.
Bisa minta tolong di fotokopikan kitabnya kak, nanti insyaAlloh saya ganti, karena saya cari sudah habis di toko2 bukj. Jazakallohu khoyron
ReplyDelete