Tuesday, 23 January 2018

Ar-Riyadh An-Nadhirah


Begitu jarang orang yang semangat untuk menggapai tujuan,
Dan senantiasa bersabar,
Melainkan ia pasti menang dengan harapan.




Ketahuilah, kelarutan dan kelekaan dalam melayari sesuatu menuju pengakhiran adalah kebahagiaan dan ketenangan tingkat tinggi. Dan inilah kekuatan yang ada pada buku yang diberi judul “AR-RIYADH AN-NADHIRAH.” Tiada satu baris kata di dalam buku ini melainkan akan memberi kesan yang mendalam dalam hati pembaca, seakan punya sesuatu magis yang membuatkan pembaca betah untuk menghabiskan pembacaan. Buku ini dikarang oleh Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di, beliau terkenal dengan kitab tafsirnya yang diberi nama Taisir Al-Karim Al-Mannan atau lebih dikenali dengan tafsir As-Sa’di. Ar-Riyadh An-Nadhirah adalah sebuah naskah yang menghimpunkan nasihat tentang masalah akidah, akhlak, adab, dan disiplin ilmu agama penting lainnya. Karya ini seterusnya diterjemahkan ke dalam bahasa oleh M. Sulhan Jauhari dan diterbitkan oleh Darus Sunnah pada tahun 2017. Ketebalan buku ini adalah sebanyak 329 halaman dan boleh di dapatkan di Atsar Ilmu Sunnah https://www.instagram.com/atsar.online/?hl=en atau Pustaka Bushra https://www.facebook.com/pustakabushra

Di dalam buku ini, pembaca akan mendapat nasihat secara menyeluruh tentang kehidupan di dunia. Buku ini berjaya memaparkan kesyumulan agama islam dan keindahan hidup beragama. Bermula dengan nasihat mengenai akidah yang merupakan pondasi segalanya, jika benar akidah seorang hamba itu, maka benarlah hal yang lainnya juga buat si hamba. Orang yang beriman, mempunyai kedudukan yang istimewa. Syeikh mengatakan:

“Alangkah bahagianya hati ini dengan kaum mukminin pilihan. Alangkah rindunya diriku dengan orang-orang yang tulus lagi berbakti. Mereka adalah orang-orang yang hatinya makmur dengan makrifatullah dan kecintaan kepada Allah, lisan mereka basah dengan zikir dan pujian kepadaNya. Dengan keimanan hakiki ini mereka mendambakan rasa santun, kasih sayang, dan sikap saling menasihati ada di tengah-tengah manusia. Yang dengannya, mereka menjauhi akhlak tercela, sebagaimana Islam memerintahkan mereka untuk berakhlak mulia.”

Cover Buku yang simple tapi sangat cantik!
Sumber: ig Pustaka Bushra

Seterusnya, dijelaskan faedah-faedah kewajipan yang dipertanggungjawabkan ke atas manusia seperti, solat, puasa, zakat, haji, kejujuran, amanah dan lainnya. Buku ini juga membahaskan tentang tugas para ulama, mukjizat Al-quran dan Al-Hadits dalam penemuan-penemuan ilmiah, anjuran akhlak mulia, menunaikan hak anak dan orang tua, hubungan antara takdir dan sebab (ikhtiyar), kesempurnaan Islam, kepentingan niat, bukti-bukti ketuhanan Allah, kaedah-kaedah penting dalam Islam dan sebagainya.

Justeru, dalam buku ini, penulis membawakan berbagai macam tulisan. Beliau tidak hanya menampilkan sebuah permasalahan sahaja, namun membawa beberapa permasalahan. Seterusnya, buku ini tidaklah hanya ditujukan kepada lapisan masyarakat tertentu. Akan tetapi bersifat menyeluruh bagi seluruh lapisan masyarakat; para ulama, penuntut ilmu dan umat manusia secara umum. Yang menjadi keistimewaan buku ini seperti yang telah dijelaskan di awal, buku ini menghimpunkan dilalah (kandungan makna) yang kuat, ungkapan tulus, sekaligus menggugah perasaan pembaca dan mengingatkan akan berbagai kenikmatan Allah yang ia dapatkan. Dan terlebih istimewa apabila di setiap nilai makna yang dipersembahkan di dalam buku ini dihiasi dengan dalil-dalil dari Al-Quran dan As-Sunnah serta ucapan ulama salaful ummah.

Sebelum mengakhiri, dikongsikan cebisan dua kisah yang disajikan di dalam buku ini untuk kita ambil ‘ibroh iaitu kisah si kaya dan si miskin dengan sahabatnya.

Kisah Pertama: Orang Kaya dan Sahabatnya
Dahulu ada seorang yang kaya raya yang Allah Ta’ala telah berikan kepadanya berbagai macam harta baik berupa tanah, wang dan perbendaharaan dunia lainnya yang melimpah.
Pada waktu itu ia memiliki seorang sahabat yang dikenali suka memberi nasihat dan berilmu. Ia berkata kepada sahabatnya tersebut seraya mengeluhkan kepadanya:

            “Tidakkah engkau melihat kekayaan dan harta melimpah yang ada pada diriku?
Orang-orang seakan sepakat bahawa siapa yang keadaanya demikian, maka ia mendapatkan kebahagiaan dunia, kehidupan yang nyaman dan kegembiraan.

Sedangkan aku, dengan harta yang melimpah yang aku miliki tidak mendapatkan beberapa hal yang mereka sebutkan itu, akan terus berpindah dari kesedihan kepada kekotoran, aku belum mendapatkan kenikmatan sesungguhnya dalam kehidupanku.

Maka aku ingin engkau membimbingku wahai sahabatku kepada kehidupan bahagia dan kenyamanan dalam kehidupanku.”

Lalu sahabatnya tersebut berkata, “…..”

Kisah Kedua: Orang Miskin dan Sahabatnya
Dahulu ada seorang fakir yang berkepanjangan kefakirannya. Dan tersisa padanya sifat-sifat baik manusia.
Lalu ia mengadukan keaadannya itu kepada sahabatnya yang dikenal suka memberi nasihat dan pendapat yang bagus. Ia berkata:

“Sungguh, engkau telah mengetahui kondisiku dalam kekurangan, dan aku terus menerus dalam keadaan fakir. Oleh kerana itu, aku mohon nasihat yang dapat meringankan sebagian kesedihan yang aku dapati, yang sentiasa menyelimuti diriku baik siang maupun malam. Dan itu semakin menambah sakit kefakiran, keburukan dan kesulitan yang aku dapati.”

Maka sahabatnya itu berkata kepadanya, “…..”

………………………………………

Nasihat terbaik dari sahabat si kaya dan fakir dipaparkan dan dibahaskan di dalam buku ini. Ambillah pelajaran dari dua kisah ini dengan membaca dan menghayati isi kandungan buku ini. Secara umum, dikongsikan cebisan nasihat dari dua kisah tersebut:

Duhai alangkah menyedihkan…. Orang yang telah diberi bagian dari dunia lalu mereka merugi darinya. Mereka telah diberi sebab-sebab untuk menggapai kebaikan, namun mereka tidak menggunakannya. Telah dianugerahkan kepada mereka kelebihan yang bermacam-macam, namun mereka tidak bisa memanfaatkannya!

Kemudian ketahuilah, wahai hamba yang fakir, bahawa penyakit terbesar yang pasti mendatangkan kesedihan dan kegalauan, menjatuhkan sifat manusiawi dan kebebasannya ialah, bergantungnya ia kepada sesama makhluk, memohon, menghinakan diri dan berharap kepada mereka, serta serakah akan yang ia dapatkan dari mereka.

Peracayalah, buku ini bisa mengantarkan kita untuk menjadi seperti harapannya si kaya dan si fakir!

Selamat mengambil faedah yang banyak melalui buku hebat ini!


Love,
Intan Mohammadi,
Pandan Indah.

1 comment:

  1. Bisa minta tolong di fotokopikan kitabnya kak, nanti insyaAlloh saya ganti, karena saya cari sudah habis di toko2 bukj. Jazakallohu khoyron

    ReplyDelete