Maka sungguh mengherankan dirimu!
Engkau terperosok
pada satu dosa tertentu dan dosa lainnya!
Sumber: Google Image |
Wahai
orang yang terperosok berkali-kali! Tidakkah engkau melihat apa yang
menyebabkanmu terperosok, lalu engkau menjadi berhati-hati dari hal yang serupa
dengannya, atau engkau memandang dengan disertai keteguhan fikiran bahawa
kejadian itu begitu buruk bagimu?! Kerana kebanyakan dari orang yang menoleh
saat tertimpa hal itu, bahawa makna tolehannya adalah: Bagaimana orang seperti
aku terperosok padahal sudah berhati-hati dengan sesuatu hal seperti yang aku
lihat ini?
Maka
sungguh mengherankan dirimu! Engkau terperosok pada satu dosa tertentu dan dosa
lainnya! Bagaimana bisa engkau terpedaya oleh pernak pernik berterabur hiasan
yang engkau tahu kondisinya yang sebenarnya dengan akalmu, dan engkau telah
lihat kesudahannya dengan pikiranmu? Bagaimana bisa engkau lebih mementingkan
yang fana dari yang kekal abadi? Bagaimana bisa engkau menjual dengan
menanggung kerugian?
-Ibnul Jauzi, Shaidul Khathir.
Nota: Judul asal karya ini adalah Mukhtashar Shaidul Khathir karangan Abul Faraj Abdurrahman bin Al-Jauzi. Karya ini diringkaskan oleh Dr. Ahmad bin Utsman al-Mazyad. Diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia oleh Muhammad Ruliyandi dengan tajuk "Shaidul Khathir: Untaian Renungan Penuh Hikmah Pembangkit Energi Takwa" dan diterbitkan oleh penerbit Darul Haq, Jakarta. Boleh dapatkan buku ini di Pustaka Bushra https://www.facebook.com/pustakabushra
Love,
Intan Mohammadi,
Pandan Indah.
No comments:
Post a Comment