Saturday, 20 January 2018

Bergembiralah Orang-Orang yang Sabar



 Anda- wahai orang fakir yang diuji-
Harus tahu bahawa orang-orang yang bergelimang nikmat dan sihat badan itu kelak pada suatu hari akan ditanyai tentang segala nikmat yang diberikan kepada mereka.


Sumber: Google Image


Buku yang berjudul “WA BASYYIRIS SOBIRIN” atau “BERGEMBIRALAH ORANG-ORANG YANG SABAR” adalah karya Syeikh Mushthafa Al-‘Adwi. Buku ini kemudian diterjemahkan oleh Umar Mujtahid, diterbitkan oleh Griya Ilmu dan mengandungi 237 halaman. Tertarik dengan ‘tagline’ dari penerbit iaitu ‘Baca Buku, Raih Ilmu’, semoga setiap pembacaan kita mengarahkan kita ke ilmu yang benar. InsyaaAllah. Buku ini boleh dapatkan di Atsar Ilmu Sunnah, instagram https://www.instagram.com/atsar.online/?hl=en atau FB Abu Numair Nawawi Subandi https://www.facebook.com/abunumair

Kekuatan buku ini adalah pada susunan bab oleh penulis sebelum membentangkan kisah-kisah ujian yang hebat yang dilalui oleh orang-orang yang dipilih oleh Allah dari golongan para nabi dan orang soleh. Dimulai dengan penjelasan tentang hakikat ujian dimana ianya adalah satu keharusan bagi penghuni bumi kerana hal itu adalah salah satu tujuan penciptaan. Allah berfirman di dalam surah Al-Mulk, ayat 2:

“Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kalian siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.”

Di dalam surah Al-Kahfi, ayat 7, Allah berfirman:

“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya yang paling baik amalnya.”

Dan banyak lagi ayat-ayat Al-Quran yang menunjukkan ujian dan cubaan itu adalah sesuatu yang alami untuk menguji seorang hamba dipaparkan di dalam buku ini untuk menguatkan keyakinan pembaca yang sememangnya manusia itu pasti diuji.

Seterusnya, buku ini menerangkan pelbagai bentuk ujian. Ujian terkadang berupa kebaikan dan terkadang berupa keburukan. Seperti firman Allah dalam surah Al-Anbiya’ ayat 35:

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cubaan. Dan kalian akan dikembalikan hanya kepada Kami.”

Allah juga berfirman di dalam surah Al-‘Araf, ayat 168:

“Dan Kami uji mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).”

Ketahuilah, ujian itu bukan hanya sekadar dalam bentuk bencana atau musibah, namun ujian juga tedapat dalam bentuk kebaikan. Ianya jarang disedari dan diketahui oleh manusia. Sehingga orang kaya nyaris tidak mengetahui kekayaannya adalah ujian dan orang yang dikurniai anak hampir tidak mengetahui anaknya merupakan ujian buatnya. Juga wantia yang cantik tidak menyedari dia sentiasa berada dalam ujian dan cubaan serta pelajar yang cerdas selalu merasa tinggi, sombong dan terpedaya tanpa mengembalikan akal dan pemahaman merupakan nikmat dari Allah yang Dia berikan kepada sesiapa yang Dia kehendaki. Jika menerima ujian berupa kenikmatan dan kebaikan ini, jadilah seperti nabi Allah, Sulaiman dimana ia mengatakan:

Maka ketika dia (sulaiman) melihat singahsana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, ‘Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmatNya)'…”- An-Naml, 40. 

Di dalam buku ini, banyak kisah yang menarik dikongsi untuk diambil pelajaran. Agar kita memahami hakikat ujian, tidak terlalu sedih dengan musibah yang menimpa, memberi kekuatan di saat semangat mulai pudar. Lebih-lebih lagi pelajaran yang kita dapatkan dari manusia pilihan Allah. Di dalam buku ini juga diselitkan peringatan untuk tetap berdoa di setiap kondisi susah mahupun senang. Ingatan hamba kepada Rabbnya bukanlah hanya tertumpu ketika ditimpa musibah dan hanya di saat pertolongan Allah yang diharapkan. Ketika senang mahupun susah, tetaplah bersama Rabbmu!

Di akhir buku ini, perbahasan tentang hikmah serta ganjaran pahala di setiap ujian yang menimpa dijelaskan. Orang-orang yang diuji dengan musibah akan kembali positif dengan izin-Nya disamping mengharapkan ganjaran yang besar seperti yang dijanjikan-Nya. Akhir kata, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang sabar dan semoga kita tergolong dalam golongan tersebut. Aamiin.




Love,
Intan Mohammadi
Pandan Indah.

No comments:

Post a Comment