Friday, 26 January 2018

Waktumu Dihabiskan Untuk Apa???


Kerjakanlah kebutuhanmu dengan segera,
Sesungguhnya umurmu adalah sebuah perjalanan,
Lekaslah dan segeralah dalam menggunakan masa mudamu,
Sebelum ia berlalu, kerana ia hanyalah pinjaman.




“WAKTUMU DIHABISKAN UNTUK APA?” adalah tulisan ustaz Yazid Abdul Qadir Jawas diterbitkan oleh Pustaka At-Taqwa. Kecil dan ringkas di mana buku ini hanya mengandungi 162 halaman tetapi padat dengan perbahasan menerusi sembilan bab yang dimuatkan di dalamnya. Dimulai dengan penjelasan tentang jenis-jenis keksosongan iaitu kekosongan akal dan kekosongan hati. 

Masa kini, terlihat fenomena-fenomena penyia-nyiaan waktu yang dilakukan oleh kaum muslimin. Sebagai contoh banyak berbicara dan berdiskusi yang tidak ada manfaatnya, sibuk dengan gadjet, permainan game, menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan dan keluar rumah, membaca buku yang tidak bermanfaat, banyak tidur dan lainnya. Hal ini berlaku kerana beberapa faktor yang penulis sempat jelaskan di dalam buku  ini seperti lemahnya iman dan kuatnya syahwat, panjang angan-angan dan cinta dunia. Ibnu Qoyyim rahimahullah berkata:

“Pencinta dunia tidak akan terlepas dari tiga hal iaitu kegelisahan yang terus menerus, keletihan yang berlanjutan dan penyesalan yang tidak pernah henti.”

Dengan itu, kaum muslimin seharusnya bijak dalam memanfaatkan waktu. Antaranya adalah dengan menyibukkan diri dengan kegiatan yang bermanfaat seperti berbakti kepada ibu bapa, bergaul dengan masyarakat, menuntut ilmu syarie’ dan membaca. Seorang muslim tidak akan bisa melaksanakan agamanya dengan benar, kecuali dengan mempelajari Islam yang benar berdasarkan Al-Quran, As-Sunnah menurut pemahaman salafus soleh. Membaca pula adalah salah satu cara terbaik untuk memanfaatkan waktu kita. Para ulama salaf selalu menggunakan waktunya untuk membaca. Mereka tidak mau waktunya hilang tanpa membaca.

Namun, waktu tidak dapat dimanfaatkan dengan sebaiknya sekiranya kita tidak mengetahui caranya. Dengan itu, penulis mengemukakan beberapa cara agar waktu dapat dimanfaatkan dengan sebaiknya. Antaranya, mengenal metode orang-orang soleh dalam memanfaatkan waktu adalah cara terbaik untuk dijadikan tauladan. Di dalam buku ini, dipaparkan bagaimana ulama-ulama terdahulu memanfaatkan waktu mereka sehingga waktu dan umur mereka berkah.  Al-Hafiz Adz-Dzahabi berkata:

“Al-Khatib Al-Baghdadi rahimahullah jika berjalan di tangannya ada satu kitab yang dibaca. Beliau melakukan itu untuk menjaga waktunya dan menggunakan waktu-waktunya agar tidak pergi dengan tangan kosong tanpa mengambil dan mendapat manfaat dari ilmu.”

Seterusnya yang menjadi perkara terpenting adalah bagaimana memperbaiki keadaan kita dengan memperbaiki masa lalu dengan cara bertaubat, menyesal dan beristighfar dan memperbaiki masa depan dengan mencegah diri dari segala dosa. Dan ketahuilah bahawa hari-hari kita yang seterusnya adalah bekal sama ada bekal yang mengantarkan kita ke syurga atau sebaliknya. Perhatikan syair ini:

Waktu adalah hal yang paling berharga untuk kau jaga,
Dan aku lihat waktu itulah yang paling mudah hilang darimu,
Tidakkah engkau mengetahui bahawa hari sangat cepat berlalu,
Dan sungguh hari esok sangat dekat bagi orang yang berfikir.

Sumber: Google Image

Kesimpulannya, buku ini walaupun kecil, tapi ia sangat penting untuk kita koreksi apakah selama waktu yang telah berlalu, telah kita gunakan sebaik  mungkin seterusnya memperbaiki dan menggunakan kesempatan yang berbaki dengan sebaiknya sesuai dengan tujuan penciptaan kita sebagai hamba.



Waktu Adalah Modal dan Kehidupan!


Love,
Intan Mohammadi,
Pandan Indah.

No comments:

Post a Comment