Kerjakanlah kebutuhanmu dengan segera,
Sesungguhnya umurmu
adalah sebuah perjalanan,
Lekaslah dan
segeralah dalam menggunakan masa mudamu,
Sebelum ia berlalu,
kerana ia hanyalah pinjaman.
Masa kini, terlihat fenomena-fenomena penyia-nyiaan waktu yang dilakukan oleh kaum muslimin. Sebagai contoh banyak berbicara dan berdiskusi yang tidak ada manfaatnya, sibuk dengan gadjet, permainan game, menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan dan keluar rumah, membaca buku yang tidak bermanfaat, banyak tidur dan lainnya. Hal ini berlaku kerana beberapa faktor yang penulis sempat jelaskan di dalam buku ini seperti lemahnya iman dan kuatnya syahwat, panjang angan-angan dan cinta dunia. Ibnu Qoyyim rahimahullah berkata:
“Pencinta dunia tidak akan terlepas
dari tiga hal iaitu kegelisahan yang terus menerus, keletihan yang berlanjutan
dan penyesalan yang tidak pernah henti.”
Dengan
itu, kaum muslimin seharusnya bijak dalam memanfaatkan waktu. Antaranya adalah
dengan menyibukkan diri dengan kegiatan yang bermanfaat seperti berbakti kepada
ibu bapa, bergaul dengan masyarakat, menuntut ilmu syarie’ dan membaca. Seorang
muslim tidak akan bisa melaksanakan agamanya dengan benar, kecuali dengan
mempelajari Islam yang benar berdasarkan Al-Quran, As-Sunnah menurut pemahaman
salafus soleh. Membaca pula adalah salah satu cara terbaik untuk memanfaatkan
waktu kita. Para ulama salaf selalu menggunakan waktunya untuk membaca. Mereka
tidak mau waktunya hilang tanpa membaca.
Namun,
waktu tidak dapat dimanfaatkan dengan sebaiknya sekiranya kita tidak mengetahui
caranya. Dengan itu, penulis mengemukakan beberapa cara agar waktu dapat dimanfaatkan dengan sebaiknya. Antaranya, mengenal metode orang-orang soleh dalam memanfaatkan waktu
adalah cara terbaik untuk dijadikan tauladan. Di dalam buku ini, dipaparkan
bagaimana ulama-ulama terdahulu memanfaatkan waktu mereka sehingga waktu dan
umur mereka berkah. Al-Hafiz Adz-Dzahabi
berkata:
“Al-Khatib Al-Baghdadi rahimahullah
jika berjalan di tangannya ada satu kitab yang dibaca. Beliau melakukan itu
untuk menjaga waktunya dan menggunakan waktu-waktunya agar tidak pergi dengan
tangan kosong tanpa mengambil dan mendapat manfaat dari ilmu.”
Seterusnya
yang menjadi perkara terpenting adalah bagaimana memperbaiki keadaan kita
dengan memperbaiki masa lalu dengan cara bertaubat, menyesal dan beristighfar
dan memperbaiki masa depan dengan mencegah diri dari segala dosa. Dan
ketahuilah bahawa hari-hari kita yang seterusnya adalah bekal sama ada bekal
yang mengantarkan kita ke syurga atau sebaliknya. Perhatikan syair ini:
Waktu adalah hal yang
paling berharga untuk kau jaga,
Dan aku lihat waktu
itulah yang paling mudah hilang darimu,
Tidakkah engkau
mengetahui bahawa hari sangat cepat berlalu,
Dan sungguh hari esok
sangat dekat bagi orang yang berfikir.
Sumber: Google Image |
Kesimpulannya, buku ini walaupun kecil, tapi ia sangat penting untuk kita koreksi apakah selama waktu yang telah berlalu, telah kita gunakan sebaik mungkin seterusnya memperbaiki dan menggunakan kesempatan yang berbaki dengan sebaiknya sesuai dengan tujuan penciptaan kita sebagai hamba.
Waktu
Adalah Modal dan Kehidupan!
Love,
Intan
Mohammadi,
Pandan
Indah.
No comments:
Post a Comment